Yeh Pulu
Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali
Obyek wisata Relief Yeh Pulu terletak di Banjar Batulumbang, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, sekitar 26 Km dari Kota Denpasar. Obyek wisata ini merupakan rangkaian peninggalan situs-situs kepurbakalaan di tepi Sungai Petanu. Pada Obyek wisata Yeh Pulu selain situs peninggalan arkeologi, memiliki alam persawahan dan tebing yang sangat indah serta sangat mudah dijangkau karena merupakan rangkaian jalur wisata Denpasar -Tampaksiring - Kintamani. Sejarah Yeh Pulu:Relief Yeh Pulu terletak pada suatu lembah yang memanjang utara ke selatan yang dibatasi oleh dinding terjal disebelah barat, lembah yang cukup dalam di tepi selatan dan timur, pahatan relief ini memiliki panjang 25 meter. Seperti diberitakan oleh Nieuwenkamp, seorang pelukis dari Belanda, Relief ini ditemukan pertama kali tahun 1925 dengan beberapa kali mengalami pemugaran tahun 1949 dan tahun 1953 untuk melindungi dinding padas dari abrasi air sawah yang ada di atasnya. Secara umum, Relief Yeh Pulu menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali Kuno, menurut Stutterheim, seorang arkeolog, Relief Yeh Pulu ini berasal dari abad 14 Masehi, bentuk bangunan yang ditampilkan pada relief memiliki kesamaan dengan relief pada Candi Penataran di Jawa Timur. Kata Yeh Pulu sendiri berasal dari kata : “Yeh” = air, sedangkan “Pulu” = gentong, sehingga kata Yeh Pulu mempunyai makna air yang berasal / keluar dari gentong yang berada di sebelah barat gugusan Relief Yeh Pulu yang membentang sepanjang 25 meter dengan lebar 2 meter, merupakan relief terpanjang di Bali. Peninggalan Arkeologi:Relief Yeh Pulu mempunyai gambar permukaan yang masih baik dan jelas, belum diketahui secara pasti cerita apa sebenamya yang dilukiskan. Sebagai permulaan kita lihat sebuah lengkung, kemudian gambar laki-laki yang mengangkat tangan ke atas memberi salam, selanjutnya terdapat lukisan-lukisan antara lain:· Orang memikul periuk berjalan dibelakang perempuan berpakaian indah menuju sebuah rumah, seorang perempuan tua membuka pintu, diatasnya terdapat laki-laki yang berburu beruang.· Seorang nenek duduk dikelilingi batu padas dan pohon, kera yang bermain-main, laki-laki membawa pacul serta perempuan berdiri di sampingnya. Di sebelah kiri terdapat perempuan duduk dengan ikat kepala sorban menyerupai mahkota, sebelah kanan terdapat setan memegang sendok.· Orang menunggang kuda, tiga orang bersenjata menyerang harimau, seekor katak melawan ular.· Dua orang memikul 2 ekor binatang yang diikat pada pikulan, seorang wanita berpegangan pada ekor kuda. Diantara relief-relief ini terdapat ceruk pertapaan yang dipahatkan pada patung Ganesha, ada pula bekas gambar gapura, serta gambar seorang laki-laki yang dilibat belalai gajah. Di sebelah utara relief terdapat pancuran permandian dengan beberapa ceruk dan pahatan yang sudah rusak. The Ancient Tracking:Obyek wisata Goa Gajah memiliki potensi Wisata Tracking yang diberi nama “Ancient Tracking”. Melewati pemandangan yang sangat asri ditengah situs yang memiliki nilai sejarah. Berawal dari Pura Petapaan (situs Budha) di sebelah selatan Pura Goa Gajah menelusuri daerah aliran Sungai Petanu ---> Pura Bidadari, kemudian menaiki beberapa tangga ---> Pura Jasan ---> Pura Desa Alit Bedulu (Life Menument area Siwa tertua di Asia) ---> Pura Pengastulan ---> Pura Jero Agung (pusat kerajaan Bedahulu di masa lampau) ---> Pura Yeh Pulu.Dari Pura Yeh Pulu perjalanan di lanjutkan ke Area Ganesha ---> Pura Subak Kedangan (tersimpan peninggalan arkeologi berupa area Budha dengan senyum khas Kmer).Situs-situs pada jalur tracking memberikan petunjuk bahwa di jaman lampau kehidupan masyarakat telah dibingkai oleh kepercayaan Hindu dan Budha yang hidup damai dan penuh toleransi.